Kamis, 22 Mei 2014

Mitra Global Caster.fm

Rabu, 21 Mei 2014

Mitra Global FM

Selamat Datang di Radio Streaming Mitra Global Caster FM Free Shoutcast HostingRadio Stream Hosting

Selasa, 21 Januari 2014

FENOMENA POLITIK TRANSAKSIONAL

FENOMENA POLITIK TRANSAKSIONAL
Binuar Malau,Spd
Memasuki Tahun 2014 merupakan tahun politik Nasional, Pesta Demokrasi 5 tahunan ini telah menunjukkan kemeriahannya sejak awal desember 2013. bahkan jauh sebelumnya,persaingan telah terjadi di kalangan politisi nasional yang menampilkan berbagai jurus pamungkasnya.
Dapat kita cermati, dalam perjalanan politik menjelang 2014 seluruh partai telah memunculkan tokoh-tokoh yang di anggap mampu mendongkrak elektabilitas partai,menyusun visi-misi yang pro rakyat, melaksanakan bhakti masyarakat seolah mennjukkan kepedulian terhadap rakyat yaitu dengan turun langsung ke masyarakat baik dengan memberikan bantuan sosial pada bencana, menyediakan ambulan gratis yang di tempatkan di seluruh posko atau sekretariat partai dan sebagainya yang jauh sebelum tahun 2013 nyaris tidak terlihat.
Hal diatas dianggap sebagai proses pencitraan oleh sebagian tokoh politik maupun masyarakat secara luas. Tak jarang antara partai dan tokoh tokoh yang ada didalammnya kemudian terjadi Politik Jegal. artinya pada era terahir pemberitaan di televisi justru yang tampilkan adalah bagaimana para stake holder dan para pengurus partai kemudian menjadi biang kehancuran Bangsa, Tindakan Korupsi merupakann satu Fenomena yang luar biasa marak dilakukan. Borok para politisi dan partai ini kemudian di kritisi dan di caci maki oleh para politisi lain yang tergabung dalam partai yang sama.
Fenomena diatas merupakan salah satu alasan mengapa rakyat menjadi Pranoid terhadap Politik. Apatisme terhadap kemampuan partai dalam memperjuangkan hak-hak rakyat menjadi sirna.
Disamping itu, munculnya rasa trauma rakyat terhadap Janji Politik sebelumnya. Ketidak mampuan wakil yang dipilihnya untuk duduk di lembaga legislatif untuk memperjuangkan hak-hak rakyat dianggap sebagai penghianatan terhadap amanah yang telah di berikan.
Hal Lain yang mengubah Paradigma rakyat adalah sebelum memasuki pemilihan Lembaga legislatif telah terlaksana pesta demokrasi yang memilih para pemimpin-pemimpin daerah (PILKADA). Kerakusan para calon kepala deaerah mendorong berbagai upaya dan cara pun di tempuh untuk menggapai kemenangan. sudah merupakan rahasia umum bahwa untuk menjadikan sesorang menjadi kepala daerah tidaklah gratis.
Fenomena transaksi politik dan pragtisme politik kemudian menjamur luas di kalangan masyarakat alasan pertama bisa dilihat dari sisi pemimpinnya sendiri, yang memang dari awal memberikan berbagai hadiah, berupa amplop dan sembako kepada masyarakat untuk meraih simpati publik.
"Ini kemudian menimbulkan kebiasaan berulang, yang kemudian akhirnya masyarakat pun menjadikan itu sebagai kebiasaan yang harus diberikan oleh calon-calon yang akan bertarung dalam pemilu atau pilkada,"

Template by : kendhin x-template.blogspot.com